Tanya:
Allah mengampuni semua dosa bagi orang yang bertobat atas segala kesalahan kecuali syirik. Pertanyaannya:
1. Bagaimana kalau orang musyrik bertobat?
2. Bagaimana pengertian ayat 48 surat An-Nisa’?
3. Bagaimana orang yang keluar masuk dalam Islam, seperti yang terjadi di negeri kita belakangan ini.
Atas penjelasan ustadz, kami ucapkan terima kasih.
Jawab:
Bagaimana Kalau Musyrik Bertobat?
Syirik itu dosa besar sebab memposisikan sesuatu setara dengan Allah. Tobat dalam keadaan syirik pasti tidak diterima. Kalau meninggalkan syirik dan kembali ke tauhidullah, jangankan dosa syirik, dosa murtad pun insya Allah diampuni. Tidak ada nash Al-Quran atau hadis tentang tertutupnya pintu tobat bagi orang syirik. Sebaliknya, betapa banyak orang-orang dari kalangan musyrikin Mekkah manjadi muslim sejati setelah memeluk agama Islam.
Makna Ayat 48 Surat An-Nisa’
Ayat 48 itu merupakan dalil bahwa syirik adalah dosa besar dan isyarat kemarahan Allah pada setiap bentuk kemusyrikan.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Sebagian ulama menafsirkan “Allah tidak akan mengampuni dosa syirik” dengan mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik yang dibawa mati.
Keluar Masuk Islam
Keluar masuk Islam adalah perbuatan terkutuk dan orang tersebut sebenarnya tidak pernah memiliki iman. Mereka hanya berolok-olok dengan agama. Kecaman Allah terhadap orang yang keluar masuk Islam terdapat dalam Al-Quran surat An-Nisa’ ayat 137:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
Wallahu Ta’ala a’lam.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar